WORKSHOP MTCNA DARI INTRA
BY DENNY DERMAWAN
A. PENDAHULUAN
Hy sobat berjumpa lagi bagi yang sering nongol di blog saya. Ikutin terus ya karena saya akan berbagi pengalama mengikuti workshop INTRA.A.1 Pengertian
Kelas MTCNA merupakan kelas dasar yang harus dilewati untuk bisa mengikuti kelas-kelas tingkat mahir. Kelas ini akan membahas hampir semua fitur MikroTik namun tidak terlalu mendalam tapi dasar.A.2 Latar Belakang
Di BLC Telkom, secara rutin (3 bulan sekali) selalu mengadakan training. Kali ini merupakan jadwal dari INTRA Training Center untuk memberikan pelatihan. Materi di hari pertama membahas tentang basic MikroTik (MTCNA).A.3 Maksud dan Tujuan
Workshop MTCNA bersama INTRA Training Center Denny DarmawanA.4 Hasil yang Diharapkan
Menambah pengetahuan mengenai materi MikroTik yang mungkin belum saya ketahui.B. ALAT dan BAHAN
- LAPTOP
- GNS3 (yang sudah terinstall di laptop)
C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
8 jam (Minggu, 29 Oktober 2017).D. TAHAPAN PELAKSANAAN
- Membahas pengenalan MikroTik.
- Konfigurasi dasar MikroTik (sudah pernah saya bahas sebelumnya, lihat disini).
- Quiz LAB MikroTik OSPF :
1. OSPF routing :
→ router-id : berdasarkan angka router. Misal R1 berarti menggunakan router-id 1.1.1.1
2. NAT :
→ Client R4 tidak boleh ping client R1.
3. DHCP : untuk koneksi dari router dan client harus menggunakan DHCP dengan prefix berikut :
→ R1 = /27
→ R2 = /16
→ R3 = /28
→ R4 = /20
- Berikut langkah-langkah untuk memenuhi kisi-kisi diatas :
1.
Ubah identitas masing-masing router agar mudah dalam
mengidentifikasinya. Usahakan jangan menghilangkan nama MikroTik, Anda
perlu menambahkan nama dibelakangnya.
#system identity set name=MikroTik-nama
2. Selain itu, beri identitas pula pada setiap interface dari masing-masing router. Sebaiknya tambahkan comment saja.
>interface set number=n comment=nama
3.
Beri IP address sesuai petunjuk yang ada untuk setiap interface yang
terhubung ke client. Nah, karena disini yang diatur hanya itu, maka
untuk IP lain yaitu untuk koneksi antar router saya buat /30.
4. Setelah itu, silahkan setting DHCP server bagi setiap interface router yang terhubung ke client.
>ip dhcp-server setup
5. Lalu pada client (VPCS), gunakan perintah :
>ip dhcp
>show ip
6. Setting OSPF : (semua konfig sama, hanya berbeda disisi IP saja).
a.
Pada MikroTik, area sudah tersedia dengan nama backbone (area 0).
Karena disini saya hanya menggunakan 1 area yaitu area backbone. Maka
saya tidak perlu menambahkannya lagi.
>routing ospf area print.
b. Tambahkan interface yang membutuhkan OSPF Packet, disini saya hanya menambahkan interface yang terhubung antar router saja.
>routing ospf interface add interface=nama_interface
c. Setting router-id pada masing-masing router sesuai dengan nomor-id dari router.
>routing ospf instance set default router-id=n.n.n.n
(n disesuaikan dengan nomor-id router)
d. Terakhir setting Advertise Network dengan menambahkan network dari setiap ip interface router.
>routing ospf network add network=ip_network
7.
Selanjutnya untuk kategori NAT dengan kisi-kisi antar client R4 dan R1
tidak diizinkan untuk saling terkoneksi, saya mengunakan firewall filter
rule dengan konsep accept few drop any. Mengapa? Karena disini antar
router dan client menggunakan DHCP yang berarti IP client dapat
berubah-ubah, maka saya hanya mengizinkan akses ke router (accept few)
namun tidak untuk client (drop-any). Untuk konfigurasi bagian ini, saya
hanya melakukannya pada R1 dan R4.
8.
Setelah itu lakukan uji coba antar client maupun antar router. Pastikan
koneksi antar router tidak bermasalah. Disini, hasil ping antar client
R1 dan R4 harus timeout untuk memastikan blocking berhasil.
Mendapatkan tantangan baru mengenai LAB OSPF.
F. TEMUAN PERMASALAHAN
Pertama kali saya mencoba untuk memblok akses antar client (R1&R4) menggunakan chain input dan hasilnya tidak berhasil. Namun setelah saya coba menggunakan chain forward, hasilnya berhasil.
G. KESIMPULAN
Sesuai dengan cara kerjanya, kita hanya perlu memperkenalkan network dari router agar dikenali oleh yang lain. OSPF juga membutuhkan timbal balik yang artinya router lawan juga harus menggunakan protokol routing ini pula. Untuk masalah blocking, hanya dibutuhkan fokus dan kemudahan dalam identifikasi perangkat/interface saja. Itulah alasannya mengapa identitas sangat penting disini.
H. REFERENSI
Darmawan, Denny. 2017. “MikroTik Fundamental” : INTRA Training Center.
Komentar
Posting Komentar