KONSEP PERENCANAAN MEMBANGUN JARINGAN SEKOLAH
A. Pendahuluan
assalamu'alaikum wr.wbhelo gan pada kesempatan ini saya akan memberikan sedikit ilmu terkait dengan konsep perencanaan membangun jaringan sekolah. dalam melakukan sebuah pekerjaan kita mesti memikirkan konsep terlebih dahulu
A.1 Pengertian
perencanaan merupakan tahapan awal yang harus di lakukan sebelum melakuka sesuatu pekerjaan. perencanaan dikatakan matang/berhasil, apabila perencanaan tersebut 70% sudah pasti dan tidak sering mengalami perubahanA.2 Latar Belakang
dalam hal ini, saya bekerja tim utuk membangun jaringan di sekolah. saya berpern untuk mengatur jaringan. tim kami mensimulasikan untuk mengatasi permasalahan (study kasus) dari smk kami SMKN 1 Bulukumba. salah satu permasalahanya adalah koneksi internet hanya di peruntukkan guru dan area lab, sedangkan siswanya belum mendapat fasilitas tersebut. untuk itu,kami sebagai tim diminta untuk membuat fasilitas internet melalui hotspot untuk wilayah sekolah secara menyeluruh.A.3 Maksud dan Tujuan
membangun jaringan sekolah dengan simulasi jaringan di SMKN 1 BulukumbaA.4 Hasil yang Diharapkan
Dapat membangun jaringan sesuai request clientB. Alat dan Bahan
- Komputer
- Mikrotik-RB941
- Mikrotik-RB951
- TP-LINK TL-WA5210G
- En Genius
- TP-LINK TL_WA701ND
C. Waktu Pelaksanaan
2 hariD. Tahap Pelaksanaan
1. pengumpulan permasalahan, di antarangya :a. Siswa meminta untuk di beri akses internet pada setiap sedut sekolah.
b. Sekolah ingin mempunyai portal yang mana orang dapat mengakses berbagai informasi mengenai sekolah tersebut.
c. Siswa ingin membaca buku secara online sehingga masih bisa masih bisa membaca meskipun tidak ke perpustakaan.
d. Siswa ingin mempunyai galeri sekolah yang mana siswa dapat mengupload hasil kegiatan seperti ekstrakulikuler kedalamnya.
e. Siswa ingin melakukan pembelajaran secara jarak jauh, sehingga tiada kendala seperti guru sedang berhalangan hadir dan lainnya
2. Observasi Lapangan:
a. Berdasarkan sketsa/gambar dari denah sekolah, kami telah menentukan beberapa titik pemasangan.
Berikut simpulan kami dalam bentuk topologi :
3. Mencari referensi dan perbandingan :
setelah melakukan pengumpulan masalah hingga pembuatan topologi, kami memberikan beberapa opsi sebagai berikut :
a. Titik pemasangan access point :
- Setiap ruangan di beri 1 AP
Kelebihannya adalah stabil dalam hal koneksi, namun kelemahannya membutuhkan biaya lebih. karena membutuhkan banyak AP dan kabel.
- Memasang pada titik - titik yang dapat meng-cover beberapa area yang lebih luas. Kelebihannya adalah AP yang di butuhkan tidak terlalu banyak, namun juga membutuhkan biaya lebih karena AP dengan kemampuan seperti itu membutuhkan spesifikasi yang tinggi, serta dengan opsi ini akan lebih menghemat kabel.
b. Tipe Router yang digunakan :
- Mikrotik RB-951
Kelebihan adalah sudah banyak digunakan dan terjangkau dalam hal harga. Namun, untuk area yang lebih luas kita membutuhkan spesifikasi yang tinggi. Karena dalam hal ini, router hanya di fungsikan untuk manajemen hotspot (user dan bandwith). Maka router dengan tipe ini, dirasa cukup.
- Cisco
Kelebihan adalah umum di perusahaan dengan skala besar dan boleh dikatakan sebagai router terbaik, namun harganya mahal.
c. Tipe Access Point
- TP-LINK WBS210
kelebihannya adalah banyak digunakan, harganya terjangkau, dan dapat menampung 30 client secara bersamaan. Namun dalam hal koneksi masih belum stabil/konsisten.
- En-Genius
- Ubiquiti Unifi AP
kelebihan mampu menampung 100 user, namun harganya mahal.
d. Tipe Kabel:
- UTP
kelebihannya adalah harganya yang terjangkau dan dominan digunakan pada jaringan. Akan tetapi, semakin panjang kabel maka akan semakin mengurangi bandwith.
- Fiber Optik
kelebihannya adlah kecepatan transfer yang sangat cepat hingga mencapa Gigabit, namun sesuai spesifikasinya maka harganya mahal
4. Perencanaan Anggaran :
a. Kabel UTP Belden Cat6 1 roll = Rp.1.660.000
b. Konektor RJ-45 isi 50 pcs = Rp.529.000
c. Klem isi 50 pcs (Rp.20.000) x 20 = Rp.400.000
d. Mikrotik RB-951 (Rp.810.000) x 4 = Rp.3.240.000
e. Ubiquiti Unifi AP (Rp.880.000) x 10 = Rp. 8.800.000
f. En Genius (Rp.1.500.000) x 5 = 7.500.000
g. TP_LINK WBS210 (Rp.975.000) x 35 = Rp.34.125.000
5. Singkronisasi dan finalisasi perencanaan :
sebelumnya, proyek kami ajukan di tolak dikarenakan jaringan yang di bangun penuh dengan wirellass dan tidak memberikan opsi apapun untuk client. Hal itu di dasari karena dalam membangun jaringan yang permanen, tidak memungkinkan untuk membangun jaringan yang semuanya memanfaatkan wirelless karena tidak akan efektif. Setelah itu kami melakukan pembenahan dan memberikan opsi seperti yang saya jelaskan di atas dan hasil proyek kami di terima.
Hasil dai kesepakatan bersama berdasarkan anggaran, client memilih opsi untuk menggunkan daftar perangkat di atas dari (a - e), sehingga total anggaran yang dibutuhkan adalah Rp.14.100.000
E. Hasil yang Didapatkan
Dapat membangun jaringan sekolah. Meskipun sebatas simulasi, tetapi kami mempunyai perencanaan jika dilakukan secara real.F. Temuan Permasalahan
Meskipun disini kami berperan sebagai tenaga ahli jaringan, namun client yang mempunyai hak sepenuhnya dalam membangun jaringan ini, salah satunya mengenai anggaran.G. Solusi Permasalahan
Kita memberikan opsi kepada client agar client tahu sendiri kebutuhan unutuk membangun jaringan ini dan antara kami dan client saling mengerti permasalahannya.H. Kesimpulan
Yang awalnya kita hanya belajar konfigurasi, ternyata sangat berbeda jika dengan diimplementasikan secara real terutama dalam hal perencanaan. Mulai dari mengumpulkan permasalahan, observasi lapangan, mencari perbandingan, perencanaan anggaran, hingga singkronisasi dan finalisasi perencanaan. Semuanya membutuhkan data secara detail agar perencanaan yang dibuat bisa di jalankan dengan sesuai.I. Referensi
Tim Prakerin SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi di bantu dengan Teman Prakerin yang di jadikan Kelompok Kerja:- SMKN 1 Bulukumba
- SMKN 1 Takeran
Komentar
Posting Komentar