- Layer network memiliki 4 proses yang dilalui, yaitu :
1. Addressing : perangkat harus telah terkonfigurasi IP address yang unik untuk identifikasi dalam jaringan.
2. Encapsulation : Mengenkapsulasi segmen dari layer Transport menjadi paket.
3. Routing : menentukan jalur untuk mengirim paket ke jaringan yang berbeda.
4. De-encapsulation : mengembalikan paket data kedalam bentuk segmen kembali.
- Karakteristik IP :
1. Connectionless : Tidak ada koneksi dengan tujuan yang ditetapkan sebelum mengirim paket data.
2. Best Effort : tidak ada jaminan bahwa paket yang dikirim telah sampai ke tujuan.
3. Media Independent : tidak bergantung pada media yang digunakan.
- Pengenalan Ipv6 :
1. Terdiri dari 128 bit.
2. Penanganan paket yang lebih baik karena mempunyai header yang lebih sederhana.
3. Terdapat beberapa Ipv6 yang tidak membutuhkan NAT untuk terhubung ke internet.
- Salah satu peran dari layer Network adalah mengarahkan paket antar host, terdiri dari :
1. itself : sebuah host dapat melakukan ping ke dirinya sendiri dengan mengirim paket ke IP 127.0.0.1 yang disebut dengan interface loopback.
2. Local host : mengirim paket antar network yang sama.
3. Remote host : mengirim paket ke network yang berbeda.
- Ketika interface router telah dikonfigurasi IP address, subnet mask, dan telah diaktifkan. Maka secara otomatis akan membuat 2 rule routing, yaitu :
1. C : mengidentifikasi bahwa itu merupakan jaringan yang terhubung langsung dengan router.
2. L : mengidentifikasi bahwa interface yang digunakan adalah interface lokal dari si router.
- Memori pada router :
1. RAM (Random Access Memory) : atau disebut juga SD-RAM merupakan memori yang menyimpan data yang disbutuhkan dalam proses eksekusi CPU. RAM ini juga berfungsi untuk menyimpan konfigurasi secara sementara, artinya ketika router melakukan reboot maka konfigurasi akan hilang. Karena pada dasarnya, RAM bisa menyimpan konfigurasi secara permanen dengan syarat router selalu dalam keadaan on.
2. ROM (Read Only Memory) : menjalankan POST (Power On Self Test) dan menyimpan IOS. Apabila IOS tidak ditemukan, maka akan diarahkan ke TFTP server.
3. NVRAM (Non-Volatile RAM) : menyimpan konfigurasi secara permanen.
4. Flash : menyimpan IOS router secara permanen.
- Metode akses router :
1. Console : port manajemen fisik yang menyediakan akses out-of-band dan bertujuan hanya untuk perawatan perangkat.
2. SSH (Secure Shell) : metode akses router dalam jarak jauh yang tingkat keamanannya baik karena terenkripsi.
3. Telnet : sama seperti SSH, namun tidak aman karena tidak terenkripsi.
- Proses bootup router :
1. Melakukan POST (Power on Self Test) dan memuat program bootstrap oleh ROM.
2. Mencari dan memuat Cisco IOS oleh Flash.
3. Mencari dan memuat startup-configuration atau masuk ke mode setup oleh NVRAM.
- Konfigurasi dasar Cisco :
1. Mengatur nama perangkat : hostname nama_perangkat
2. Mengamankan mode user : line console 0 -> password password_nya -> login
3. Remote menggunakan telnet/ssh : line vty 0 15 -> password password_nya -> login -> transport input all
4. Mengamankan mode privillege : enable secret password
5. Mengenkripsi seluruh password : service password-encryption
6. Konfigurasi banner : banner motd z -> masukkan_teks_banner_dan_akhiri_dengan_huruf_z
7. Manajemen SVI : int vlan 1 -> ip address ip_addressnya_spasi_subnet_mask -> ip default-gateway
8. Menyimpan konfigurasi : copy running-config startup-config (atau) write
9. Konfigurasi interface : int tipe_dan_nomor_interface -> description comment_pada_interface -> ip address ipv4_beserta subnetmask -> no shutdown
10. Verifikasi interface : show ip interface brief
Komentar
Posting Komentar